Senin, 29 Januari 2018

Volume PERNAPASAN

Volume Udara Pernapasan Paru - Paru


Volume udara pernapasan dapat diukur menggunakan respirometer. Secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut.

a. Volume tidal (tidal volume)

yaitu volume udara pernapasan(inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.

b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara komplementer

yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer

yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas
continue reading Volume PERNAPASAN

Frekuensi PERNAPASAN

FREKWENSI PERNAFASAN

Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.

Lihat gambar Udara Pernafasa



Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
  1. Usia
  2. Jenis Kelamin
continue reading Frekuensi PERNAPASAN

Organ PERNAPASAN Manusia

Bernapas itu ya sederhananya menghirup gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida kalau pengertian sistem pernapasan atau respirasi pada manusia intinya adalah semua organ yang berperan dalam proses pernafasan.
Oksigen merupakan gas yang sangat utama bagi proses pernapasan yang kita hirup dari udara disekitar kita. Nantinya oksigen tersebut digunakan dalam proses menguraikan zat glukosa sehingga nantinya kita mendapatkan energi.
continue reading Organ PERNAPASAN Manusia

Penerapan Hukum Pascal

1. Pengungkit hidrolik
Pada pengungkit hidrolik, sedikit gaya masuk yang diberikan digunakan untuk menghasilkan gaya keluar yang lebih besar dengan cara membuat luasan piston bagian luar lebih besar daripada luasan piston bagian dalam. Dengan cara ini, keuntungan mekanis yang didapatkan akan berlipat ganda tergantung rasio perbedaan luasan piston. Sebagai contoh, jika luasan piston luar 20 kali lebih besar daripada piston bagian dalam, maka gaya yang keluar dikalikan dengan faktor 20; sehingga jika gaya yang diberikan setara dengan 100 kg,  maka dapat mengangkat mobil hingga seberat 2000 kg atau 2 ton.
continue reading Penerapan Hukum Pascal

Hukum Pascal

Hukum Pascal dinyatakan oleh seorang filsuf sekaligus ilmuwan Prancis, Blaise Pascal (1623-1662) menyatakan bahwa:
“Jika tekanan eksternal diberikan pada sistem tertutup, tekanan pada setiap titik pada fluida tersebut akan meningkat sebanding dengan tekanan eksternal yang diberikan.”
Hukum Pascal ini menggambarkan bahwa setiap kenaikan tekanan pada permukaan fluida, harus diteruskan ke segala arah fluida tersebut. Hukum pascal hanya dapat diterapkan pada fluida, umumnya fluida cair. 

Rumus Hukum Pascal

Rumus hukum Pascal dalam sistem tertutup dapat disimpulkan dengan:
continue reading Hukum Pascal

Penerapan Hukum Archimedes Dalam Bidang Teknik

Penerapan Hukum Archimedes dalam bidang teknik adalah sebagai berikut.

a) Kran otomatis pada penampungan air

Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat bahwa tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang berfungsi sebagai kran otomatis. Kran ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air kosong, pelampung akan membuka kran untuk mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan membuat kran tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup.
continue reading Penerapan Hukum Archimedes Dalam Bidang Teknik

Benda Dalam Hukum Archimedes

1. Benda Tenggelam

Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada dasar tempat zat cair berada.
Hukum Archimedes Benda TenggelamBenda Tenggelam
Pada benda tenggelam terdapat tiga gaya yaitu :
W = gaya berat benda
Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
Dalam keadaan seimbang maka W = N + Fa  sehingga :
continue reading Benda Dalam Hukum Archimedes

Hukum Archimedes

HUKUM ARCHIMEDES
Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan jika kitamelangkah di tempat biasa. Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum , yaitu :
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di darat.
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu (Ws) adalah :
continue reading Hukum Archimedes

Tekanan Zat Padat

TEKANAN ZAT PADAT!!

Ketika mendorong uang logam diatas plastisin, berarti kita sudah memberikan gaya pada uang tersebut.
Besar tekanan yang dihasilkan uang logam pada plastisin tergantung pada besarnya dorongan (gaya) yang kita berikan dan luas permukaan pijakan atau luas bidang tekanannya. Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada lua suatu permukaan. Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada suatu benda (F) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan
continue reading Tekanan Zat Padat